Selamat Datang di Situs Web Kementerian Luar Negeri Jerman
Program ACTIVE 2.0 Dukung Indonesia Tingkatkan Penanganan Kanker Serviks
Jakarta, 24 September 2025 — Kementerian Kesehatan RI bersama dengan Kementerian Kerja Sama Ekonomi Federal Jerman (BMZ), Kedutaan Besar Jerman di Jakarta, dan sejumlah rumah sakit terkemuka telah menjalin kemitraan untuk memperkuat penanganan kanker serviks di Indonesia. Sebagai bagian dari kerjasama bilateral antara Indonesia dan Jerman, Program ACTIVE 2.0 (Enhancing Cervical Cancer Treatment & Patient Recovery Across Southeast Asia) baru saja diluncurkan dalam rangka menyempurnakan prosedur radioterapi di berbagai rumah sakit, meningkatkan hasil perawatan pasien, dan memperkuat sistem layanan kanker secara nasional. Program ini didukung oleh Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft (DEG), Elekta, The Federation of Asian Organizations for Radiation Oncology (FARO) difasilitasi oleh Asia Society for Social Improvement and Sustainable Transformation (ASSIST).
Empat rumah sakit rujukan nasional, yaitu RS Kanker Dharmais, RS Cipto Mangunkusumo, RS Sardjito, dan RSUP Dr. Mohammad Hoesin, telah ditunjuk sebagai Center of Excellence (CoE) dalam Project ACTIVE 2.0. Keempat rumah sakit tersebut akan menjadi pusat pelatihan, pengembangan infrastruktur, dan penyedia dukungan pemulihan pasien. Kerja sama yang didukung oleh DEG Impulse dan Elekta ini berlangsung selama tiga tahun dan diharapkan dapat memperkuat kapasitas layanan kanker di Indonesia secara berkelanjutan.
Sebagai pusat pelatihan, keempat rumah sakit tersebut akan menyediakan pelatihan bagi rumah sakit yang berada di wilayah sekitarnya. Selain itu, mereka juga akan membangun pusat pelatihan dengan peralatan yang mumpuni untuk meningkatkan kapabilitas tenaga kesehatan dalam penanganan kanker.
Kanker serviks masih menjadi salah satu tantangan kesehatan terbesar di Indonesia. Setiap tahun, terdapat sekitar 36.0001 kasus baru dengan prevalensi 23 kasus per 100.000 perempuan2. Melalui ACTIVE 2.0, rumah sakit di Indonesia akan mendapatkan akses teknologi radioterapi mutakhir, bimbingan pakar internasional, dan program pelatihan yang dirancang khusus untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien secara nasional.
Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Ibu Dr. Dra. Lucia Rizka Andalusia Apt., M. Pharm., MARS, dalam sambutannya mengatakan, “Kementerian Kesehatan menyambut baik kerja sama ini yang merupakan komitmen kami untuk memperkuat layanan kanker di dalam negeri. Kolaborasi ini sejalan dengan visi pembangunan infrastruktur onkologi yang lebih mumpuni sekaligus meningkatkan kapasitas tenaga medis di berbagai rumah sakit nasional.”
Head of Cooperation with the Private Sector, BMZ, Mr Benjamin Knödler, mengatakan, “Kami bangga dapat berkontribusi dalam kemitraan jangka panjang dan kegiatan knowledge sharing ini untuk memperkuat layanan kesehatan di Indonesia. ACTIVE 2.0 menjadi contoh kolaborasi dalam membangun layanan kanker yang tangguh dan berkualitas dapat dilakukan di seluruh kawasan Asia Tenggara
Project Director ACTIVE 2.0, Paul Lee, mengatakan “ACTIVE 2.0 bertujuan membantu rumah sakit agar dapat menyediakan layanan kanker yang berkualitas melalui kegiatan pelatihan, pembangunan infrastruktur, dan perencanaan jangka panjang. Kami bangga dapat mendukung pengembangan teknologi radioterapi di Indonesia bersama dengan Kementerian Kesehatan dan berbagai rumah sakit.”
Sejumlah pakar medis internasional seperti ahli onkologi radiasi dari Jepang dan Eropa akan memberikan pendampingan di bawah koordinasi mitra global. Jadwal pelatihan dengan rumah sakit di Indonesia akan disusun bersama institusi medis sehingga tenaga profesional lokal dapat mempelajari praktik terbaik internasional dalam perawatan kanker serviks.
Melalui kerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI, BMZ, dan Kedutaan Besar Jerman di Jakarta, kegiatan ini menjadi sebuah komitmen bersama untuk memperkuat layanan kesehatan dan meningkatkan hasil perawatan pasien.
Tentang ACTIVE 2.0
Project ACTIVE 2.0 adalah upaya dari sektor onkologi radiasi dengan dukungan dari pemerintah, mitra teknologi, serta pakar klinis terkemuka internasional. Proyek ini bertujuan mengumpulkan dan menghadirkan perawatan dan teknologi radioterapi mutakhir untuk memperkuat perawatan kanker serviks di beberapa kota Asia Tenggara. Fokus utama proyek meliputi tiga aspek:
1. Adaptive external beam radiation
2. Image-guided adaptive brachytherapy (IGABT)
3. Personalisasi tindak lanjut pasien secara elektronik
Keberhasilan proyek ini akan bergantung pada kontribusi para tenaga kesehatan profesional guna memberikan harapan baru bagi setiap pasien yang menghadapi kanker serviks
Tentang Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft (DEG Impulse)
DEG Impulse merupakan bagian dari KfW Bankengruppe (grup perbankan KfW) dan mendukung investasi sektor swasta di berbagai negara berkembang dan transition countries. Sebagai salah satu lembaga pembiayaan pembangunan terbesar di Eropa, DEG Impulse berperan dalam memperkuat dunia usaha guna mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: www.deginvest.de
Tentang Elekta
Sebagai pemimpin global di bidang terapi radiasi presisi, Elekta berkomitmen menghadirkan perawatan kanker terbaik bagi setiap pasien. Bersama para mitra, kami mengembangkan solusi berkelanjutan yang berfokus pada hasil dan efisiensi serta menjawab kebutuhan pasien yang terus berkembang. Tujuan kami adalah meningkatkan kualitas hidup sekaligus memberi harapan bagi setiap orang yang berjuang melawan kanker.
Kunjungi www.elekta.com
---
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi:
Eka Chandra
Account Manager
Inke Maris & Associates
Konsultan Komunikasi untuk Program ACTIVE 2.0
Email: eka.chandra@inkemaris.com
Jimy Candra Gunawan, PMP®
Project Manager (Indonesia)
Asia Society for Social Improvement and Sustainable Transformation (ASSIST)
Email: jimy@assistasia.org