Willkommen auf den Seiten des Auswärtigen Amts
Makam Tentara Arca Domas
Di pemakaman Arca Domas bisa ditemukan sepuluh makam tentara Jerman, dua diantaranya tidak dikenal, yang gugur pada masa akhir Perang Dunia ke- 2, karena menderita sakit maupun akibat tindak kekerasan.
Mereka datang ke Indonesia menumpang kapal selam, yang bertugas membawa bahan-bahan baku penting selama perang bagi Angkatan Laut Jerman, dari Indonesia yang ketika itu dijajah oleh Jepang, melalui jalur perairan yang diblokir oleh pihak sekutu. Melalui rencana Angkatan Laut Jerman yang tidak bisa dipertanggunjawabkan tersebut, banyak pelaut yang gugur saat itu.
Setiap tahun pada peringatan Hari Berkabung Nasional, Duta Besar Jerman beserta Atase Militer Jerman meletakkan karangan bunga di makam tersebut bagi para korban perang dan korban kekerasan. Setelah itu secara teratur juga diselenggaran acara kebaktian oikumene /misa arwah, yang dilakukan oleh Komunitas Katolik dan Protestan yang berbahasa Jerman.
Makam Arca Domas terletak kurang lebih pada ketinggian 1000 m dekat kota Bogor, di desa Cikopo, sekitar 70 km selatan Jakarta.
Jalan menuju lokasi kecuali beberapa meter terakhir telah diaspal. Peta menuju tempat bisa Anda temukan di bawah.
Orang menganggap bahwa diberikannya nama Arca Domas (dalam Bahasa Sansekerta “delapan ratus patung”) pada tempattersebut berhubungan dengantempat ziarah umat Hindu. Pada awal abad ke-20 daerah tersebut merupakan bagian dari suatu perkebunan teh yang besar milik dua bersaudara asal Jerman Emil dan Theodor Helfferich (kakak tertua mereka Karl Helfferich pada masa Perang Dunia I menjabat sebagai Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri dan Wakil Kanselir Jerman). Pada tahun 1926 mereka mendirikan tugu peringatan untuk mengenang Skuadron Kekaisaran Jerman di Asia Timur. Monumen tersebut masih berada di tempat tersebut dan merupakan bagian dari makam.
Dengan dana bantuan dari Kedutaan Besar Jerman telah terbit
- Tahun 2006: buku berjudul „The Pepper Trader“ yang ditulis oleh Geoff Bennett, yang menceritakan tentang makam tersebut beserta cerita sejarah tempat tersebut, yang sebelumnya merupakan tempat suci umat Hindu dan perkebunan teh, serta menceritakan tentang kehidupan dan peranan pendatang asal Jerman yang juga seorang pedagang, Emil Helfferich serta.
- Tahun 2007: buku berjudul „The Sunda Kingdoms of West Java“ yang ditulis oleh von Herwig Zahorka, yang dalam Bab II/8, menceritakan tentang sisi arkeologi Arca Domas di Cikopo.